Covid omicron adalah strain baru SARS-CoV-2, yang pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Virus itu dinamai Omicron karena warna RNA-nya yang tidak biasa.

Gejala penyakit Omicron mungkin tidak separah SARS, tetapi masih bisa mematikan. Virus ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk masalah neurologis, pneumonia, dan kematian.

Di AS, 73 persen populasi telah diimunisasi terhadap virus Covid, sementara lebih dari 50 juta orang telah tertular. Meskipun sebagian besar orang memiliki perlindungan terhadap omicron, ada beberapa yang akan menjadi sangat sakit jika terpapar.

Mereka yang terjangkit penyakit ini harus segera mencari pertolongan medis jika mereka mengalami salah satu gejala. Gejala-gejala ini termasuk kebingungan tiba-tiba dan ketidakmampuan untuk tetap terjaga, nyeri dada, dan kesulitan bernapas.

Beberapa penderita akan mengembangkan tempat tidur kuku dan bibir biru, dan kulit mereka bisa membiru. Varian Omicron dari Covid belum diketahui, tetapi diduga merupakan jenis penyakit yang lebih parah.

Karena beratnya infeksi, gejala Omicron bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk berkembang. Gejala-gejala tersebut sudah dialami pada gelombang pertama pandemi, dan berlanjut hingga gelombang delta.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari King’s College London dan perusahaan ilmu kesehatan Zoe.