Ada banyak perdebatan tentang keamanan rokok elektrik. Tapi intinya adalah bahwa itu tidak lebih baik untuk kesehatan Anda daripada merokok tembakau.
Meskipun vaping tidak menghasilkan karsinogen yang sama, itu jauh lebih tidak berbahaya. Menurut National Cancer Institute, vaping 94 persen lebih aman daripada rokok, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014.
Meskipun vaping tidak dianggap sebagai pengganti merokok tembakau, itu masih kurang berbahaya daripada rokok tradisional yang mudah terbakar. Perhatian utama tentang rokok elektrik adalah risiko kesehatan yang ditimbulkannya.
Faktanya, WHO melaporkan bahwa produk ini menimbulkan 5% risiko merokok. Tetapi risiko ini tidak termasuk komplikasi masa depan yang tidak diketahui.
Terlepas dari aspek negatif dari rokok elektrik, itu masih jauh lebih aman daripada merokok. Itu tidak memerlukan resep dokter untuk memulai, dan itu juga bukan alasan untuk tidak berhenti.
Satu laporan baru-baru ini mengaitkan rokok elektrik dengan kematian dua pria di Inggris. Terry Miller, mantan perokok yang beralih ke rokok elektrik pada 2010, meninggal karena pneumonia lipoid.
Belakangan diketahui bahwa dokter menemukan minyak dari cairan vaping di paru-parunya. Ini hanya satu kasus, tetapi para peneliti telah menghubungkan penggunaan rokok elektrik dengan hampir 200 kondisi kesehatan di Inggris.
Selain kanker, penelitian juga menemukan bahwa rokok elektrik memiliki dampak positif pada remaja berhenti merokok.