Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa hanya 1% remaja di bawah 15 tahun yang berhubungan seks dengan pasangan yang telah menggunakan alat kontrasepsi. Cara pencegahan yang lebih efektif adalah dengan mendorong kontrasepsi dini, seperti kondom atau pil KB.

Selain itu, pendidikan seks harus diberikan kepada remaja untuk membantu mereka memilih praktik yang sehat. Sebagian besar pendidikan seks di sekolah difokuskan pada pesan, “jangan berhubungan seks” dan “gunakan kondom”.

Meskipun berpantang adalah pilihan terbaik, ada banyak pilihan lain untuk menghindari kehamilan. Sementara pantang selalu merupakan pilihan terbaik, pengendalian kelahiran adalah pilihan bagi banyak remaja.

Ada kondom, spermisida, dan alat kontrasepsi. Menggunakan kondom akan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual (IMS), yang merupakan penyebab paling umum dari kehamilan remaja.

Sementara tingkat kehamilan di kalangan remaja terus menurun selama dekade terakhir, itu tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama. Selain meningkatkan risiko kehamilan, ibu remaja memiliki risiko lebih tinggi terkena PMS dan masalah kesehatan lainnya.

Untungnya, ada strategi untuk mencegah kehamilan remaja. Misalnya, dokter keluarga dapat terlibat dalam diskusi rahasia dengan pasien untuk mendiskusikan pilihan mereka.