Aturan pertama untuk mencegah ejakulasi dini dalam Islam adalah memberikan waktu yang cukup bagi wanita untuk mencapai klimaks. Sebagai seorang pria, Anda tidak boleh meninggalkannya sendirian sampai dia mencapai klimaksnya.

Namun, jika Anda merasa terlalu bersemangat untuk berhubungan seks dengannya, Anda bisa mencoba menggunakan produk tertentu untuk menunda ejakulasi. Ini juga diperbolehkan, selama Anda mengikuti pedoman Islam.

Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa ejakulasi dini merupakan indikasi ketidakmurnian. Sementara masturbasi dilarang dalam Islam, tidak ada bukti bahwa cairan pra-ejakulasi tidak murni.

Ini adalah cairan bening dan lengket yang dikeluarkan selama gairah seksual. Zat ini mempengaruhi baik pria maupun wanita, sehingga merupakan tanda kurangnya kejantanan.

Islam memandang cairan ini sebagai najis. Mayoritas ulama sepakat bahwa cairan pra-ejakulasi itu najis.

Seorang pria atau wanita melepaskan cairan ini setelah mencapai gairah. Meskipun cairan ini tidak berbahaya bagi orang tersebut, cairan ini memiliki beberapa efek merugikan pada tubuh.

Selain kenajisan, dapat merusak penglihatan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan penis Anda.

Seorang pria dengan ejakulasi dini harus mencari nasihat medis dan mendapatkan bantuan sesegera mungkin. Obat-obatan tidak selalu diperlukan.

Ada teknik untuk menunda ejakulasi yang bisa mengurangi sensasi pada penis. Jika Anda ingin berhubungan seks dengan pasangan Anda, cobalah berbaring telentang dan gunakan kondom.

Konseling juga dapat membantu Anda mengurangi kecemasan terkait kondisi tersebut.