Alasan mengapa remaja menyukai vaping sebagian besar karena iklan dan pemasaran produk. Mulai dari baliho, kemasan hingga media sosial, iklan menyasar kalangan remaja.
Dari tahun 2014 hingga 2016, iklan rokok elektrik meroket. Menurut sebuah penelitian, 78% siswa sekolah menengah dan sekolah menengah melihat setidaknya satu iklan tentang rokok elektrik.
Perangkat ini tidak hanya hadir dalam kemasan yang menyenangkan, tetapi juga hadir dalam berbagai rasa dan warna yang menarik bagi remaja. Rasa merupakan salah satu faktor terpenting dalam menarik minat remaja.
Sementara merokok telah dibenci oleh banyak orang tua, remaja tidak pernah melihat ini sebagai pilihan. Merokok masih dianggap keren dan populer, dan banyak film menggambarkan merokok secara positif.
Terlepas dari kenyataan bahwa vaping bukanlah alternatif yang baik untuk merokok, popularitas JUUL telah menciptakan pasar untuk rokok elektrik ini. Kampanye pemasarannya menampilkan rasa buah dan permen yang menarik bagi kaum muda.
Alasan paling signifikan mengapa remaja lebih suka vape adalah kenyataan bahwa mereka lebih murah daripada merokok tembakau. Karena harganya lebih murah, mereka mudah dibeli dan digunakan.
Banyak remaja menggunakan perangkat ini sebagai cara untuk berhenti merokok, dan beberapa bahkan menggunakannya di tempat-tempat yang dilarang merokok. Namun, penting untuk dicatat bahwa rokok elektrik dapat menyebabkan risiko kesehatan, dan orang tua harus mendidik anak-anak mereka tentang risiko tersebut.